Beton

30 Istilah dalam Beton Pada Konstruksi

30 Istilah dalam Beton Pada Konstruksi

Berikut adalah 30 istilah dalam beton pada pembahasan konstruksi yang perlu dipahami oleh praktisi konstruksi, sebagai acuan maupun pegangan dalam implementasi proyek-proeyeyk yang sedang dikerjakan.

Selain materi kuliah ilmu teknik sipil, istilah dalam beton sering muncul di pembahasan tentang konstruksi dari pakar dan tukang di lapangan.

Secara umum, beton sendiri merupakan campuran material semen, air, dan agregat. Campuran tersebut dijadikan satu, sehingga terjadi proses hidrasi, material utama mengeras sehingga menjadi kekuatan dengan bentuk yang diharapkan dan menjadi kuat.

Beton memiliki sifat mudah dibentuk saat baru saja dicampur, serta kuat dan tahan lama setelah menjadi keras, sehingga beton dapat menjadi penopang gedung pencakar langit, jembatan, hingga jalan raya.

Berikut ini istilah dalam beton yang akan sering Anda temukan dalam proyek pengerjaan konstruksi:

1. Accelerator

Bahan tambah untuk mempercepat ikatan beton.

2. Acuan

Acuan atau bekisting merupakan alat untuk mencetak beton sesuai dengan ukuran, bentuk dan desain yang direncanakan.

3. Adukan

Campuran agregat halus dan semen portland, serta air.

4. Additive dan admixture

Keduanya merupakan bahan tambahan. Bedanya material additive merupakan bahan tambahan yang dimasukkan saat proses pembuatan semen di pabrik. Sedangkan admixture ialah bahan tambahan yang dimasukkan ketika pembuatan beton di proyek.

5. Agregat

Agregat merupakan material berbentuk granular seperti kerikil, batu pecah, pasir, dan kerak tungku besi yang digunakan bersama-sama media pengikat untuk membentuk beton semen hidrolik atau adukan. Terdapat beberapa jenis agregat yaitu agregat ringan, halus, dan agregat kasar.

6. Anker

Anker merupakan media untuk mengikat suatu sambungan pada beton precast.

7. Beton bertulang

Beton yang pada bagian dalamnya diisi dengan tulangan yang jumlah dan luasnya telah ditentukan baik menggunakan prategang atau tidak.

8. Beton normal

Beton normal merupakan beton dengan berat isi antara 2.200 hingga 2.500 kg/m3 yang di dalamnya menggunakan agregat alam yang dipecah atau tidak dipecah tanpa menggunakan bahan tambahan.

9. Beton pratekan

Beton bertulang yang diproses dengan tegangan dalam sehingga dapat mengurangi tegangan tarik potensial yang disebabkan oleh beban kerja.

10. Beton plos

Beton plos merupakan beton tanpa tulangan atau tulangannya kurang dari ketentuan minimum.

11. Bleeding

Kondisi beton kelebihan air sehingga air semen naik ke permukaan.

12. Cast in situ

Pelaksanaan pracetak beton di lapangan.

13. Cofferdam

Konstruksi kedap air yang didesain sebagai pendukung proyek konstruksi yang berfungsi membendung adukan beton agar tidak tercampur dengan tanah, sungai, atau lingkungan di sekitarnya.

14. Decking

Silinder atau kotak dari beton yang dibuat dengan ketebalan bervariasi. Untuk yang berbentuk silinder umumnya tebal 5cm dan diameter 10cm.

15. Faktor Air Semen (FAS)

Faktor air semen merupakan perbandingan jumlah semen dan air pada beton.

16. Hammer test

Uji palu beton untuk mengetes lapisan beton yang telah mengeras.

17. Konstruksi Beton

Konstruksi beton merupakan beton yang berfungsi sebagai elemen konstruksi.

18. Mix Design

Desain campuran beton berdasarkan berat atau volume.

19. Mold

Acuan untuk melaksanakan pengecoran beton.

20. Post-Tension

Merupakan penarikan pada beton pratekan setelah beton mengeras.

21. Pre-Tension

Penarikan beton pratekan sebelum dilakukan pengecoran.

22. Rapid Clamp

Alat yang digunakan untuk menjepit acuan pada struktur balok dan kolom.

23. Ready Mix Concrete

Ready mix concrete merupakan beton siap pakai yang komposisinya telah diatur oleh pabrik.

24. Retarder

Retarder merupakan bahan tambahan untuk memperlambat pengikatan beton.

25. Sand Blasting 

Mesin pembersih permukaan pada beton sebelum dilakukan perbaikan beton atau penutupan kembali.

26. Segregasi

Pengelompokan adukan beton yang memisahkan agregat kasar dan halus.

27. Sengkang

Tulangan yang digunakan pada komponen struktur batang, kawat baja, atau jaring kawat baja untuk menahan tegangan geser dan torsi.

28. Slump

Alat penguji kekentalan atau konsistensi beton.

29. Speady

Speady merupakan uji semen abu-abu untuk mengetahui kemampuan ikatan semen.

30. Tulangan

Tulangan ialah batang baja polos atau pipa untuk menahan gaya tarik komponen struktur, tidak termasuk tendon prategang melainkan jika secara khusus diikutsertakan. Tulangan terbagi menjadi tulangan polos, batang baja yang permukaan luarnya rata, dan tulangan deform, batangan baja yang permukaan luarnya berukir atau bersirip.

Istilah-istilah tersebut dapat dicari di kamus teknik sipil dari berbagai penerbit. Dengan pengenalan istilah, semoga dapat membantu Anda memahami hal-hal terkait beton dengan lebih baik.