Drainage System merupakan bangunan-bangunan air yang dibentuk secara berangkaian untuk mengedalikan kelebihan air baik dibatasi maupun dibuang melalui saluran.
Pengertian dari drainage system atau sistem drainase ialah bangunan-bangunan air yang membentuk rangkaian yang memiliki fungsi untuk membatasi maupun mengurangi air yang melebihi batas dari sebuah kawasan maupun wilayah.
Tujuannya yaitu untuk mengoptimalkan kembali fungsi kawasan tersebut secara maksimal. Terdapat beberapa bagian bangunan pada sistem drainase diantaranya yaitu, interceptor drain, collector drain dan conveyor atau saluran pembawa, receiving waters dan saluran induk.
Terdapat bangunan yang dapat ditemui di sepanjang sistem drainase yaitu, stasiun pompa, pintu air, gorong-gorong, bangunan terjun dan lain sebagainya. Drainase menangani masalah kelebihan air sebelum memasuki alur besar maupun sungai.
Konsep seperti ini dikenal dalam sistem drainase berkelanjutan untuk pengelolaan limpasan permukaan dengan membangun fasilitas sebagai penahan air hujan.
Jenis Jaringan Drainage System
Terdapat beberapa jenis sistem drainase secara umum. Beberapa diantaranya yaitu, sistem drainase mikro dan sistem drainase makro. Berikut penjelasannya:
- Sistem Drainase Mikro
Sistem penyalur pada 12 daerah tangkapan air hujan untuk mengalirkan dan mengumpulkan air dengan bentuk bangunan berupa sistem saluran pelengkap. Saluran air yang termasuk dalam kategori sistem drainase mikro meliputi, gorong-gorong, sistem drainase kota, saluran yang berada di sepanjang bangunan maupun selokan dan lain sebagainya. saluran ini memiliki debit air dengan daya tampung relatif kecil. - Sistem Drainase Makro
Sistem saluran ini merupakan saluran utama yang menampung sekaligus mengalirkan air dari suatu kawasan atau daerah tangkapan air hujan. Sistem drainase jenis ini juga dianggap sebagai saluran pembuangan premier. Sistem saluran ini dapat menampung air dalam kapasitas besar secara meluas. Beberapa contoh sistem drainase makro meliputi, kanal, sungai dan saluran drainase utama.
Perencanaan Drainage System
Perencanaan dalam membangun sistem drainase perlu mengetahui terlebih dahulu keberadaan air sebagai sumber. Perencanaan sistem saluran terdapat dua macam yaitu, perencanaan air permukaan dan perencanaan bawah permukaan.
Meskipun, sudah menentukan letak air masih perlu memperhatikan keterpaduan dalam tujuan. Hal ini dilakukan agar planning dalam membangun sistem drainase dapat mencapai langkah umum.
Perencanaan dapat dilakukan dengan membuar rute drainase terlebih dahulu. Cara untuk mengetahuinya dengan melakukan peninjauan secara langsung melalui peta topografi. Penggunaan peta relief ini dimaksudkan untuk membatasi tiap-tiap batas daerah pelayanan maupun informasi lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan estimasi keperluan dimensi saluran bangunan air atau drainase dan penempatannya.
Baca Juga:
Harga Box Culvert
Tahapan dalam perencanaan sistem drainasi perlu mencermati aliran air yang berada pada permukaan. Selain itu, proses perencanaan harus disesuaikan dengan syarat dan ketentuan secara teknis. Salah satu sistem drainase yaitu, surface drainagememiliki fungsi sebagai pengedali limpasan air yang berada di permukaan baik jalan maupun bangunan agar tidak merusak seperti air banjir dam erosi.
Perencanaan sistem drainase jalan perlu meperhitungkan debit aliran air. Selain itu, terdapat beberapa bagian dalam sistem drainase permukaan meliputi, gorong-gorong, drainase lereng, kemiringan perkerasan secara melintang dam saluran samping serta bahi jalan.
Jenis Saluran Drainase Pada Drainage System
Terdapat beberapa jenis saluran drainase pada sistem saluran di sebuah kawasan. Banyak aspek yang mempengaruhi tipe saluran. Beberapa diantaranya berdasarkan proses pembentukannya, peletakan bangunan dan lain sebagainya. berikut beberapa penjelasannya:
Berdasarkan Proses Pembentukannya
Proses terbentuknya drainase dapat dilakukan secara alami maupun buatan. Berikut diantaranya:
- Natural Drainage=> proses pembentukan sistem saluran ini terbentuk oleh alam dan tidak ada bangunan pendukung. Proses terjadinya saluran ini berasal dari endapan gerusan material oleh air diimbangi gaya gravitas secara berkelanjutan. Lalu, terbentuk saluran air secara permanen. Contoh saluran alami yaitu, sungai.
- Artificial Drainage=> proses terbentuknya dilakukan oleh manusia untuk tujuan tertentu. Maka dari itu, jenis saluran ini memiliki tambahan bangunan pendukung seperti, gorong-gorong, pasang beton dan pipa.
Baca juga:
Harga U Ditch
Berdasarkan Peletakan Bangunannya
Drainase dapat dibedakan lagi berdasarkan letaknya sebuah bangunan dan memiliki dua bentuk. Berikut penjelasannya:
- Surface Drainage=> sistem saluran ini berada tepat di atas permukaan tanah. Fungsi saluran ini dimaksudkan untuk pengaliran air limpasan yang ada di permukaan. Analisis pengaliran yang digunakan pada saluran ini yaitu, open channel flow.
- Sub Surface Drainage=> saluran ini berada di bawah permukaan dengan memiliki maksud untuk pengaliran air dari permukaan menuju bawah tanah melalui sebuah pipa. Hal ini dilakukan untuk tujuan tertentu sesuai maksud perencanaannya.