Beton

12 Jenis Beton Dalam Teknik Sipil dan Proyek Konstruksi

12 Jenis Beton Dalam Teknik Sipil dan Proyek Konstruksi

Mengetahui jenis beton khususnya untuk praktisi sipil dan konstruksi merupakan hal yang mutlak untuk diketahui, di sini kami coba uraikan beberapa yang umum dan sering diulas maupun disebutkan dalam materi-materi ke-sipilan.

Banyak istilah beton yang mungkin sebagian orang awam tidak begitu mengenalnya, semoga dengan uraian ini dapat mejadi bahan wawasan bagi setiap pembacanya.

Dalam sebuah konstruksi bangunan, beton adalah material yang sangat penting. Beton terdiri dari bermacam-macam materi yang diolah dengan semen sehingga terikat menjadi sebuah kesatuan.

Dibandingkan besi dan baja berkekuatan sama, biaya pembuatan beton jauh lebih murah. Oleh sebab itu, beton lebih banyak digunakan dalam konstruksi bangunan.  Jenis beton pun beragam berdasarkan fungsi dan bahan penyusunnya.

Berikut ini jenis-jenis beton yang perlu Anda tahu.

1. Beton Mortar

Beton mortar merupakan jenis beton yang dibuat dari campuran batu kapur, pasir, dan semen. Ciri khas beton ini ialah mempunyai kekuatan tarik yang baik. Untuk menghasilkan beton mortar, campuran adonan harus dibuat dengan perbandingan 1 bagian semen untuk 4-8 bagian pasir. Selain beton mortar buatan sendiri, ada pula mortar pabrikan yang telah dicampur dengan berbagai bahan tambahan untuk meningkatkan kualitasnya.

2. Beton Non-Pasir

Beton non pasir atau beton pervious dibuat dari campuran kerikil, semen, dan air. Hasilnya, di dalam beton terbentuk rongga udara yang membuat bobotnya lebih ringan. Beton jenis ini umumnya digunakan pada struktur ringan, pagar beton, rabat beton, kolom, atau buis beton. Keunggulan beton ini ialah dihasilkan dengan daya serap tinggi sehingga dapat mengalirkan air menuju lapisan di bawahnya.

3. Beton Serat

Komposisi beton ini mengandung serat-serat seperti kawat, asbestos, plastik, baja, dan tumbuhan sehingga disebut beton serat. Kandungan serat di dalamnya berfungsi untuk meningkatkan daktalitas sehingga beton tidak mudah retak.

4. Beton Ringan

Beton ringan terbuat dari materi berbobot ringan dengan tambahan zat aditif yang dapat membentuk gelembung udara di dalamnya. Semakin banyak gelembung udara di dalam, pori-pori pun semakin bertambah sehingga bobot beton jadi lebih ringan. Beton ringan banyak diaplikasikan pada dinding non struktur serta konstruksi berbentuk blok berupa bata atau material pengisi.

5. Beton Hampa

Dalam pembuatannya, beton hampa diproses menggunakan alat vakum khusus untuk menyedot air pengencer adonan. Hasilnya, di dalam beton hanya terkandung air yang sudah bereaksi dengan semen. Karena kekuatannya cukup tinggi, beton hampa kerap digunakan pada konstruksi bangunan-bangunan pencakar langit.

6. Beton Bertulang

Beton bertulang terdiri dari adukan beton dan tulangan baja. Material tulangan baja ditanamkan di dalam beton untuk meningkatkan gaya tarik, sebab beton memiliki kelemahan gaya tarik walaupun sifatnya kuat terhadap gaya tekan.

Jenis beton bertulang sangat umum digunakan dalam berbagai proyek konstruksi yang mempunyai struktur bentang lebar. Contohnya, pelat lantai, jalan, jembatan, dan kolom bangunan, serta konstruksi fondasi dalam, balok plat beton, balok ikat, dan dinding geser.

7. Beton Prategang

Beton prategang melewati proses hampir sama dengan beton bertulang, hanya saja tulangan baja ditegangkan sebelum ditanamkan pada beton. Tulangannya pun berbahan khusus seperti pc wire, pc stand, atau pc bar. Penggunaan material tulangan tersebut dilakukan agar beton tidak retak karena harus menahan beban lenturan yang besar. Beton ini biasa diterapkan untuk menyangga struktur bangunan yang memiliki bentangan lebar.

8. Beton Pracetak

Beton pracetak dibuat di workshop atau pabrik di luar lokasi pembangunan. Setelah disimpan hingga cukup lama, dikirim dan dirakit di proyek menggunakan alat berat seperti mobile crane. Beton ini dikerjakan di luar area proyek biasanya karena masalah lokasi yang sempit atau kekurangan tenaga untuk membuat beton. Selain itu juga agar kualitas beton lebih baik. Contoh beton pracetak yang tersedia di pasaran antara lain tangga, panel pagar, u ditch, dan fasad.

9. Beton Massa

Beton ini merupakan beton yang dihasilkan dalam jumlah banyak. Umumnya beton massa mempunyai dimensi dengan ukuran lebih dari 60 cm. Beton ini biasa diaplikasikan pada pilar bangunan, bendungan, atau fondasi yang besar.

10. Beton Siklop

Beton siklop ialah bahan bangunan yang terdiri dari campuran beton bermutu K-175 dan batu mangga. Meski kekuatannya berada di bawah beton bertulang, beton siklop lebih kuat daripada konstruksi pasangan batu karena masih dapat menahan tegangan tarik dan tekan. Beton ini biasanya diterapkan pada bendungan, jembatan, atau bangunan yang terendam dalam air.

11. Beton Stamped Concrete

Jenis beton ini biasa disebut beton berpola atau beton bercetak, pembuatannya menggunakan material karet yang telah dirancang menggunakan cetakan, biasanya pembuatan cetakan menyerupai batu bata alam, batu tulis, batu bulat, ubin, dan bahkan papan kayu.

Stamped Concrete

Pola beton yang dicap dapat diterapkan sebagai hamparan yang pada lempengan beton yang sudah ada, atau dapat dicetak menjadi beton yang baru dituangkan sebelum mengeras.

12. Beton Ready Mix

Beton jenis ini merupakan material untuk pengecoran yang dibuat di tempat khusus yang biasa di sebut batching plant, dikrim pada lokasi pengecoran dengan menggunakan truk mixer atau molen

Nah, setelah tahu jenis-jenis beton yang tersedia di pasaran, Anda dapat memilih beton yang tepat untuk proyek konstruksi bangunan. Untuk informasi lebih lanjut tentang material ini, Anda dapat merujuk arsitek atau kontraktor yang mengerjakan proyek Anda. Semoga bermanfaat.